BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sebagai pelaku agribisnis, kita mempelajari tentang perilaku
konsumen. Perilaku sebagai konsumen yakni yang menjelaskan bahwa seorang
konsumen akan menetapkan kuantitas komoditi yang dikonsumsi dengan cara
memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada menentukan kuantitas tersebut, konsumen
dihadapkan pada kendaa pendapatan dan harga komoditi
Dalam mempelajari perilaku konsumen, terdapat empat aspek
penting yang harus diperhatikan. Empat aspek tersebut ialah afeksi dan kognisi,
perilaku, lingkungan, dan strategi pemasaran. Ke empat aspek ini saling
berkaitan dan mempengaruhi atu sama lain.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang afeksi konsumen yang
dinamana uji riset secara langsung terhadap konsumen es cream magnum. Es Cream
Magnum merupakan produk es krim vanila yang dilumuri coklat yang tebal. Produk
ini sudah sangat dikenal dikalangan masyarakat Indonesia.
Dalam analisis ini, terdapat 19 atribut-atribut produk es
krim magnum. Kami menggunakan 30 resonden yang rata-rata adalah kalangan
mahasiswa. Analisis ini menggunakan sofware yang bernama Cochran.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat mengetahuhi dan
menilai respon konsumen terhadap atribut-atribut yang terdapat pada produk es
krim magnum.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah:
-
Untuk mengetahui karakteristik
responden untuk analisis produk es krim magnum.
-
Untuk mnegetahui cara menganalis
atribut-atribut pada es krim magnum dengan uji Cochran.
-
Untuk mnyimpulkan hasil yang
diperoleh tentang atribut-atribut yang ditawarkan es krim magnum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Analisis Produk
Magnum merupakan merek Unilever
yang diperkenalkan tahun 1987.
2.2.
Pengertian Atribut
Atribut produk
dapat memberikan gambaran yang jelas tetang produk itu sendiri. Agar dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai pengertian atribut produk ini, penulis
mengemukakan pengertian atribut dari beberapa ahli:
Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut
produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat
yang akan diberikan.
Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (2001:103)
adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan,
jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.
Menurut Kotler (2004:329) “Atribut produk adalah
karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk”.
Teguh Budiarto (1993:68),
“Atribut-atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk
sehingga mampu lebih memuaskan konsumen”. Atribut produk meliputi merek (brand), pembungkusan
(packaging), label, garansi atau jaminan (warranty) dan produk tambahan
(service). Atribut dapat dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara
subyektif (pandangan konsumen).
Bilson Simamora (2001:167) mendefinisikan bahwa “Atribut
produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari
produk itu sendiri”.
Menurut Tjiptono
(2007;103) yaitu:
“Atribut produk
adalah unsur–unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan pembelian”.
Dari
defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan
unsur-unsur produk yang mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
2.3.
Uji Cochran
Uji Cochran digunakan untuk menguji tiga sample atau lebih
dengan cattan reaksi (hasil) terhadap suatu perlakuannya hanya dinyatakan dalam
dua nilai, yaitu 0 dan 1. Karena itu, uji cochran dilakukan pada penelitian untuk
uji sample yang mempunyai data berskala nominal (kategori).
Dari hasil output PSS uji Q Cochran dapat dinyatakan bahwa
uji yang dilakukan signifikan secara statistik karena nilai Cochran Q lebih
kecil daripada nilai X (2) (3,8 < 5,991) dapat dilihat pada tabel chi-square
pada nilai kritik 0,05. Atau jika Cochran Q lebih lebih besar dari pada Df,
maka harus ada beberapa atribut yang diresidu. Atribut ang diresidu adalah
atribut yang memiliki value paling sedikit.dengan demikian terima hipotesis 0
yang mengindekasikan ahwa semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ya
yang sama.
Uji cochran akan dilakukan terus menerus hingga didapatkan
nilai r hitung < r tabel, jika belum maka pengujian dilakukan terus-menerus
dengan menghilangkan atribut yang memiliki valuenya paling sedikit.
BAB III
METODOLOGI
Analisis Uji
Cochran
Cochran Q Test
digunakan untuk mengetahui atribut apa saja yang dianggap sah (valid), dimana
peneiti mengeluarkan atribut-atribut yang dinilai tidak sah bedasarkan kriteria-kriteria
statistik yang dipakai.
Dalam metode ini,
responden diberikan pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang pilihan
jawabannya terdiri atas YA dan TIDAK.
Untuk mengetahui
mana di antara atribut yang valid, dilakukan test Cochran dengan Prosedur
sebagai berikut :
a.
Hipotesis yang mau diuji:
Ho : semua atribut yang
diuji mempunyai proporsi jawaban YA yang sama.
Ha : semua atribut yang
diuji mempunyai proporsi jawaban YA yang berbeda.
b.
Mencari Q hitung dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
Q = Q hitung
k = jumlah atribut
yang diuji
Ri = jumlah YA pada
semua atribut untuk 1 responden
Ci = Jumlah YA pada
1 atribut untuk semua responden
n = jumlah sample
yang diuji
c.
Penentuan Q tabel (Qtab)
Dengan α = 0,05,
derajat kebebasan (df) = k-1, maka dieroek Qtab (0,05;df) dari tabel Chi Square
Distribution.
d.
Keputusan
Tolak Ho dan terima
Ha, jika Q hit > Q tab
Terima Ho dan tolak
Ha, jika Q hit < Q tab
e.
Kesimpulan
Jika tolak Ho
berarti proporsi jawaban YA masih berbeda pada semua atribut. Artinya belum ada
kesepakatan diantara para responden tentang atribut. Bila hal ini terjadi, maka
akan dilakukan pengujian lagi dengan menghilngkan atau membuang atribut yang
dimiliki juah jawaban YA paling kecil.
Jika terima Ho
berarti proporsi jawaban YA pada semua atribut dianggap sama. Dengan demikian,
semua responden dianggap sepakat mengenai atribut sebagai faktor yang
dipertimbangkan (Simamora, 2008).
Pengujuan Q hitung
dilakukan terus menerus sampai diperoleh nilai Q hitung < Q tabel, dengan
kebebasan yang digunakan untuk mencari Q tabel adalah df = n-1 dengan taraf
signifikan 0,05.
1.
Menganalisis hasil jawaban
responden dari kuisioner dengan menggunakan rumus uji Cochran Q. Dapat
dilakukan dengan cara manual pada program exel atau menggunakan alat analisis
SPSS. Dalam penggunaan alat analisis SPSS dilakukan dengan tahap-tahap sebagai
berikut.
Tahap untuk menguji
atribut yang dipertimbangkan (mengunakan uji Cochran Q test) menggunakan data
sebagai berikut.
Data disusun dalam tabel excel
sebagai berikut :

2.
Buka data excel tersebut pada
pogram SPSS (agar data dapat dibuka pada program SPSS, tutup data pada excel
tersebut), dengan cara : Pilih menu File – Open – Data. Ubah tipe file (file of
type) mejadi excel.

3.
Biarkan bagian Read variables
names from the first row of data tercontreng agar baris pertama pada data di
excel (A1, A2, A3,... ) menjadi variable pada data di program SPSS. Selanjutnya
pilih OK.


4.
Pilih menu analyze –
Nonparametric Test – K Related Samples.

5.
Pindahkan Atribut (A1, A2, A3,…)
ke kolom Test Variables dengan cara memilih variable, selanjutnya menekan tanda
panah ke kanan. Beri contreng pada Cochran Q. Kemudian pilih OK.

6.
Hasilnya adalah :

7.
Selanjutnya bandingkan Q hitung
(nilai Cochrans’s Q yang dihasilkan pada test Statistik) dengan Q tabel.
Keputusan Pengujian
I : Tolak Ho karena Q hitung (1.108E2) > Q Tab (28,87).
Jadi, belum ada kesamaan pendapat responden tentang atribut. Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian II dengan membuang atribut yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu atribut ”brosur” A10 (lihat tabel Frequencies).
Jadi, belum ada kesamaan pendapat responden tentang atribut. Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian II dengan membuang atribut yang memiliki proporsi jawaban YA paling kecil, yaitu atribut ”brosur” A10 (lihat tabel Frequencies).
Pengujian Q hitung
dilakukan terus-menerus sampai diperoleh nilai Q hitung < Q tabel, dengan
derajat kebebasan yang digunakan untuk mencari Q tabel adalah dk = n – 1 dengan
taraf signifikasi 0,05, dimana n adalah jumlah atribut yang akan diuji.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Atribut
Atribut-atribut
sebelum eliminasi
A1 : merk
A2 : warna produk
A3 : tekstur
A4 : rasa
A5 : harga
A6 : tanggal kadaluarsa
A7 : desain kemasan
A8 : diskon
A9 : hadiah
A10 : brosur
A11 : iklan
A12 : lokasi penjualan
A13 : variasi rasa
A14 : kandungan gizi
A15 : komposisi
A16 : barcode
A17 : sertivikat Halal
A18 : label BPOM
A19 : nama perusahaan
Atribut-atribut
setelah eliminasi
A1 : merk
A3 : tekstur
A4 : rasa
A5 : harga
A6 : tanggal kadaluarsa
A13 : variasi rasa
A14 : kandungan gizi
A15 : komposisi
A17 : sertifikat halal
A18 : label BPOM
4.2.
Hasil Analisis
Sebelum mendapatkan hasil uji Cocran yang sesuai kelompok
kami mengeliminasi beberapa atribut yang memiliki nilai value terkecil.

Tabel diatas
merupakan tabel awal uji cochran dimana didapatkan nilai Cocharan’s Q > q
tabel (1.108E2 > 28,87), oleh karen itu kami mengeliminasi beberapa atribut
yag memiliki value paling kecil yaitu warna produk, desain kemasan, diskon,
hadiah, brosur, iklan, lokasi penjualan, barcode, dan nama perusahaan. Sehingga
didapatkan tabel seperti dibawah dengan Cochran Q 10,872 dengan df 9 (10,872 < 16,50).

4.3.
Interpretasi
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Uji cochran akan dilakukan terus menerus hingga didapatkan
nilai r hitung < r tabel, jika belum maka pengujian dilakukan
terus-menerus dengan menghilangkan atribut yang memiliki valuenya paling
sedikit.
Setelah dianalisis kelompok kami dapat menarik kesimpulan mengeliminasi
beberapa atribut yag memiliki value paling kecil yaitu warna produk, desain
kemasan, diskon, hadiah, brosur, iklan, lokasi penjualan, barcode, dan nama
perusahaan.
5.2.
Saran
Menurut kelompok
kami, dalam menentukan atribut-atribut apa saja yang akan dipakai dalam Uji
Cocrhan harus lebih diperhatikan lagi. Karena banyak atribut-atribut yang kami
ambil kurang membuat tertarik pada responden. Sebaiknya memilih atribut yang
sekiranya disukai oleh banyak konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Anshul, 2009. Reabilitas
Statistika. http://statistik4life.blogspot.com/2009/11/uji-reliabilitas-data_27.html.
diakses tanggal 10 November 2013.
0 comments:
Post a Comment