Pertanian Adalah penompang hidup bagi umat manusia laporan pasca panen | Pertanian

Pages

Sunday 20 April 2014

laporan pasca panen

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Kata pengantar
pascapanen pada buah dan sayur merupakan suatu cabang ilmufisiologitanaman hortikultura. Perkembangannya meningkat karena tingginya kerusakan,kesalahan penanganan pada pemanenan,distribusi, pemasaran dan penyimpanan. Produk- produk holtikultura mengalami sebuah proses yang sudah tidak lazim lagi kitadengar.Proses tersebut adalah respirasi. Respirasi adalah suatu proses perombakan bahanorganic(karbohidrat, protein, lemak) menjadi senyawa sederhana, yang prosesnyameggunakanoksigen dan menghasilkan energi
Pemanenan pada tingkat kemasakan yang tepat adalah suatulangkah  penting  untuk  memperoleh  produksi dengan aseptabilitas tinggi untuk pasar yang menghendaki  barang segar dan juga untuk tujuan pengolahan. Selama penanganan pasca panen. Buah akan mengalami proses penatangan yang menuju proses penuan


1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini untuk menambah pengetahuan mahasiswa di bidang paska panen

1.2  Manfaat
ð  Mahasiswa bisa belajar lebih detai cara paska panen
ð  Mahasiswa bisa mengetahui cara penyimpanan yang baik dan benar ketika paska panen
ð  Mahasiswa dapat mengetahui cara penanganan paska panen yang bermutu dan bernilai ekonomis di pasar dagang.






Bab II
1.3  Panen
Panen adalah suatu proses akhir dan tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun morfologi dari tanaman tersebut
( Setyono,2001 )

Panen adalah pekerjaan budidaya tanaman ( bercocok tanam ) dengan mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf kematangan yang tepat dengan kerusakan minimal, dilakukan secepat mungkin dan dengan biaya rendah
( Anonymous,2012 )

Harvest is the result of farming activities to collect from land cultivation. This term is most commonly used in farming activities and marking the end of activity in land
Panen adalah hasil dari pertanian kegiatan untuk mengumpulkan dari pengolahan tanah. Istilah ini paling sering digunakan dalam kegiatan pertanian dan menandai berakhirnya kegiatan di lahan
( Rumiati, 1982 )

the harvest is the result of farming and raising of land cultivation
panen adalah kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani dari lahan budidaya
(ruminten 1982)

1.4  Paska panen
Penanganan pasca panen adalah tahapan yang dimulai sejak pemungutan hasil pertanian yang meliputi hasil tanaman pangan, hortikultura, perkebunan sampai siap dipasarkan
( Soemardi, 1986 )
Penanganan pasca panen diartikan sebagai berbagai tindakan/perlakuan yang diberikan pada hasil pertanian setelah panen sampai komoditas berada di tangan konsumen
( Purwadaria, 1994 )

Harvest handing/past harvest commony reffered to as primary treatment (primary processing ) is a farm used for all  treatment ranging from fiarvesting to comodity can be consumed “ fresh “ or the preparation of seguent processing
Penanganan pasca panen sering disebut juga sebagai pengolahan primer-istilah yang digunakan untuk semua perlakuan dari  mulai panen sampai komoditas dapat dikonsumsi “ segar “/persiapan pengolahan berikutnya
( Rahmat, 1993 )

post-harvest is  activities are farmers after harvesting
pasca panen adalah kegiatan petani sesudah melakukan panen
(Rumiati.1990)

1.5  Kalimaterik dan non kalimaterik
Kalimaterik
klimaterik mempunyai peningkatan atau kenaikan laju respirasi sebelum pemasakan,
. ( Rumiati, 1982 )
Buah klimakterik adalah buah yang mengalami lonjakan respirasi dan produksi etilen setelah dipanen.
(Zulkarnain, 2009)
Non kalimaterik
non klimaterik  adalah  tidak menunjukan adanya kenaikan laju respirasi
( Rumiati, 1982 )
Buah non klimaterik adalah buah yang tidak mengalami lonjakan respirasi maupun etilen sehingga ketika dipanen buah non klimaterik harus dipanen pada saat matang utuh.
(Nurlaela, 1996)

1.6  Kriteria Panen
Untuk Menentukan waktu panen yang tepat yaitu menentukan kematangan yang tepat saat panen yang sesuai dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
ð  Cara visual             : Melihat warna kulit, bentuk buah, ukuran,perubahan  
    bagian tanaman seperti daun mengering
ð  Cara Fisik                 : Perabaan, buah lunak, umbi keras, buah mudah dipetik
ð  Cara Komputasi      : Menghitung umur tanaman sejak tanam/umur buah dari
     mulai mekar
ð   Cara Kimia              : Melakukan pengukuran/analisis kandungan zat atau
      senyawa  yang ada dalam komoditas seperti kadar      
                                                      gula, kadar tepung, kadar asam, aroma

(modul DBT.2013)

1.7  Tahapan Penanganan Pasca Panen Produk Sayuran dan Tujuan Tahapan
ð  Sorting biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka, busuk/cacat lainnya sebelum pendinginan/penanganan berikutnya. Sorting juga akan menghemat tenaga karena produk cacat tidak ikut tertangani. Tujuan adalah memisahkan produk-produk yang busuk agar terhindar dari penyebaran infeksi ke produk yang masih bagus
ð  Pembersihan ( Cleaning ) Membersihkan dari kotoran/benda asing lain, mengambil bagian-bagian yang tidak di kehendaki seperti daun, tangkai/akar yang tidak diinginkan
ð  Pencucian ( Washing )Dilakukan pada sayuran daun yang tumbuh dekat tanah untuk membersihkan kotoran yang menempel dan memberi kesegaran.Selain itu dengan pencucian juga dapat mengurangi residu pestisida dan hama penyakit yang terbawa
ð  Pengeringan ( Drying ) Bertujuan untuk mengurangi kadar air dari komoditas. Pada biji-bijian pengeringan dilakukan sampai kadar air tertentu agar dapat disimpan lama. Pada bawang merah, pengeringan hanya dilakukan sampai kulit mengering
ð  Pelapisan lilin Melapisi permukaan sayur dengan bahan dapat menekan laju respirasi maupun menekan laju transpirasi sayur selama penyimpanan/pemasaran. Pelapisan juga bertujuan untuk menambah perlindungan bagi sayuran terhadap pengaruh luar. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pelapisan dapat memperpanjang masa simpan dan menjaga kesegaran
ð  Pengemasan ( Packing ) Hal ini dilakukan pada sayuran yang ditujukan untuk konsumen. Pengemasan dilakukan dengan cara membungkus sayur dengan plastik ataupun bahan lain yang kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang lebih besar
ð  Pengangkutan umumnya diartikan sebagai penyimpanan berjalan. Semua kondisi penyimpanan pada komoditas yang diangkut harus diterapkan.
( Rahmat, 1993 )

2.6 Perubahan Fisiologis Selama Masa Penyimpanan
ð  Penurunan berat sayur/buah lebih cepat terjadi terutama disebabkan oleh penguapan air
ð  Warna dan penampakan, biasanya jika buah/sayuran disimpan lebih lama akan mengalami perubahan warna menjadi kuning/kecoklatan
ð  Tekstur sayur/buah mengalami penurunan tekstur selama masa penyimpanan pada semua perlakuan
ð  Cita rasa. Selama masa penyimpanan buah/sayur mengalami perubahan rasa pada semua perlakuan penyimpanan
ð  Vitamin. Selama masa penyimpanan vitamin yang terkandung dalam buah dan sayur akan berkurang
( Rumiat, 1990 )



2.7    Faktor Penyebab Kerusakan Produk Sayuran
Internal
ð  Kerusakan Fisiologis
Terjadi karena perubahan fisik seperti perubahan warna, bentuk, ukuran, lunak, keras, alat keriput. Juga bisa timbul aroma, perubahan rasa, peningkatan zat-zat tertentu dalam hasil tanaman tersebut
ð  Kerusakan Mekanis Disebabkan benturan, gesekan, tekanan, tusukan, baik antar hasil tanaman tersebut/dengan benda lain. Kerusakan ini umumnya disebabkan tindakan manusia baik sengaja maupun tidak sengaja
ð  Kerusakan Biologis
Penyebab kerusakan biologis dari dalam tanaman yaitu pengaruh etilen dan penyebab kerusakan biologis dari luar yaitu hama dan penyakit

Eksternal
ð  Karena serangan jamur/hama penyakit yang menyebabkan buah dan sayur
     menjadi busuk/tidak layak konsumsi
ð  Kerusakan yang disebabkan oleh tikus/binatang yang memakan sayur/buah tersebut
( Soemardi. 1986 )
















BAB III
METEOLOGI
3.1 Alat Bahan dan Fungsi
Alat dan fungsi
Kulkas             : sebagai alat pendingin dan alat simpat bahan pada saa penelitian
              Berlangsung
            Plastik             : sebagai alat bungkus atau sebagai alat agar yang dibungkus
   tidak berinteraksi dengan udara.
            Strovom          : sebagai alat pembungkus dan pelindung bahan yang di
                                       perlakukan  proses paska panen
Bahan dan fungsi
Buncis                         : sebagai bahan penelitian
Sawi                            : sebagai bahan penelitian
3.2  Cara Kerja
Siapkan alat dan Bahan
Bahan dicuci dan di keringkan
Pengemasan dengan menggunakan plastik dan strofom
Pengemasan dengan menggunakan strofom tanpa di bungkkus plastik

Penyimpanan di suhu dingin
Penyimpanan di suhu ruang
Penyimpanan di suhu dingin

Penyimpanan di suhu ruang

PENGAMATAN
TULIS DI BUKU PENGAMATAN
MEMBUAT LAPORAN PENELITIAN
PENGAMATAN
 



















3.3 Pelaksanaan
Siapkan alat dan bahan , setelah itu bahan di cuci sampai bersi dan di lanjutkan dengan pengeringan, proses ini menggunakan perlakuan pengeringan dan pencucian. Selanjutnya dilakukan dua perlakuan penelitian yang pertama yaitu dengan perlakuan bahan di bungkus atau di kemas tanpa tersentu udara. Yang kedua dengan perlakuan bahan tidak dibungkus tetapi Cuma di beri alas berupa sterofom. Sesua itu dilakukanlah proses penyimpanan, proses penyimpanan ini dibagi menjadi dua tempat/bagian, penyimpanan pertama di suhu dingin dan penempatan keduan di simpan di dalam suhu dingin dengan suhu dingi friser. Kegiatan penelitian ini yang paling penting yaitu proses pengamatan yang di lakukan dalam 10 hari dari mulai penanganna dan di lanjutkan dengan proses penulisan laporan yang di sesuaikan dengan fakta.
Dari pengamatan kelompok lain di proleh hasil yang sama seperti yang didapatkan oleh kelompok kami, jadi pengamatan yang di proleh hasilnya sama

Perbandingan dengan literatur:
Penanganan pasca panen pada komoditas tanaman pangan yang berupa biji-bijian (cereal/grains), ubi-ubian dan kacangan yang umumnya dapat tahan agak lama disimpan, bertujuan mempertahankan komoditas yang telah dipanen dalam kondisi baik serta layak dan tetap enak dikonsumsi.     Penanganannya dapat berupa pemipilan/perontokan, pengupasan, pembersihan, pengeringan (curing /drying), pengemasan, penyimpanan, pencegahan serangan hama dan penyakit, dll.
Penanganan pasca panen hasil hortikultura yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah “rusak” (perishable), bertujuan mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan, seperti pertumbuhan tunas, pertumbuhan akar, batang bengkok, buah keriput, polong alot, ubi berwarna hijau (greening), terlalu matang, dll. Perlakuan dapat berupa: pembersihan, pencucian, pengikatan, curing, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan dingin, pelilinan, dll


4.3 Gejala-gejala kerusakan
a.  warna
pada setia perlakuan pada hari pertama dan kedua warna tidak mengalami perubahan baik yang tanaman sawi dan kacang buncis. Itu di karenakan tanaman masih segar dan kandungan air masih cukup banyak.
Hari ketika warna pada tanaman perlakuan 1 dan 2 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3 dan 5 mengalami perubahan warnaatau menguning.
Hari ke empat tanaman pada perlakuan  1 masih hijau segar, sedangkan tanaman pada perlakuan 2 mengalami perubahan warna menjadi hijau tidak segar perlakuan 3 warna menjadi lebih menguning dan pada perlakuan ke empat warna menjadi menguning.
Hari ke lima pada perlakuan 1 dan 2 warna tidak mengalami perubahan atau tetap sama seperti hari ke empat, dan perlakuan 3 mengalami perubahan warna kemabali menjadi kuning mencoklat dan perlakuan yang ke 4 tetap menguning.
Hari ke enam  warna untuk perlakuan 1 an 2 tetap tidak mengalami perubahan seperti warna pada hari ke lima , hari ke 3 dan ke 4 warna semakin berubah derastis .
Hari ke tujuh  pada perlakuan 1 tetap segar perlakuan 2 hijau sedikit menguning hperlakuan ke 3 warna berubah coklat dan per;lakuan ke 4 warna berubah menguning tajam.
Hari ke delapan  warna untuk perlakuan 1 tetap segar , perlakuan 2 tetap hijjau sedikit menguning, perlakuan ke 3 warna tetap coklat dan perlakuan ke 4 warna berubah menjadi kuning kecoklatan.
Hari ke sembilan perlakuan ke 1 tanaman tetap hijau segar, perlakuan kedua warna hijau agak menguning dan perlakuan ke 3 coklat kehitaman dan perlakuan ke 4 kuning ke coklatan.
Hari ke sepuluh untuk perlakuan 1 warna tetap hijau segar, perlakuan ke dua hijau agak menguning, perlakuan ke 3 coklat kehitaman dan perlakuan ke 4 coklat.

c. Bau
pada setia perlakuan pada hari pertama dan kedua bau tidak mengalami perubahan baik yang tanaman sawi dan kacang buncis. Itu di karenakan tanaman masih segar dan kandungan air masih cukup banyak.
Hari ketika warna pada tanaman perlakuan 1 dan 2 masih tetap tetapi tanaman pada perlakuan 3 dan 5 mengalami perubahan agak busuk.
Hari ke empat tanaman pada perlakuan  1 dan 2 masih segar, sedangkan tanaman pada  perlakuan 3 bau menjadi lebih agak busuk  dan pada perlakuan ke empat masih segar.
Hari ke lima pada perlakuan 1 dan 2 bbau tidak mengalami perubahan atau tetap, dan perlakuan 3 mengalami perubahan bau  kemabali menjadi busuk dan perlakuan yang ke 4 sedikit busuk
Hari ke enam samapi hari delapan sama  bau untuk perlakuan 1 an 2 tetap tidak mengalami perubahan seperti bau pada hari ke lima , hari ke 3  busuk dan perlakuan ke 4 bau sedikit busuk .
Hari ke sembilan dan ke 10 perlakuan ke 1 dan 2 tanaman tetap segar , perlakuan ke 3 sangat busuk dan perlakuan ke 4 sedikit busuk..
c. lendir
pada setia perlakuan pada hari pertama dan kedua lendir  tidak ada perubahan baik yang tanaman sawi dan kacang buncis. Itu di karenakan tanaman masih segar dan kandungan air masih cukup banyak.
Hari ketika lendir pada tanaman perlakuan 1, 2 dan 4 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3 mengalami timbul  lendir  sedikit
Hari ke empat lendir pada tanaman perlakuan 1, 2 dan 4 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3 mengalami timbul  agak banyak
Hari kelima, ke enam, ke tujuh dan ke delapan lendir pada tanaman perlakuan 1, 2 dan 4 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3 mengalami timbul  banyak 
Hari sembilan  dan ke sepuluh lendir pada tanaman perlakuan 1, 2 dan 4 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3 mengalami timbul  sangat banyak 
           
d. Jamur
JAMUR pada komoditas sawi tidak ditemukan adanya jamur pada hari pertama hingga hari terakhir. Hal ini juga terjadi pada perlakuan 1 , 2, 3, dan 4, Pada komoditas buncis juga tidak terdapat jamur pada perlakuan 1, 2, 3, 4, Hal ini karena kedua komoditas tersebut merupakan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi sehingga jamur tidak dapat tumbuh. Jamur dapat tumbuh dalam bahan pangan yang memiliki kandungan air rendah
c. Bentuk
            pada setia perlakuan pada hari pertama dan kedua bentuk tidak mengalami perubahan baik yang tanaman sawi dan kacang buncis. Itu di karenakan tanaman masih segar dan kandungan air masih cukup banyak.
Hari ketika warna pada tanaman perlakuan 1 2 dan 3 masih tetap segar tetapi tanaman pada perlakuan 3  mengalami perubahan sedikit busuk
Hari ke empat tanaman pada perlakuan  1 masih hijau segar, sedangkan tanaman pada perlakuan 2 mengalami perubahan bentuk menjadi hijau agak layu perlakuan 3 bentuk agak mencair dan perlakuan ke 4 bentuk agak kering  .
Hari ke lima tanaman pada perlakuan  1 masih hijau segar, sedangkan tanaman pada perlakuan 2 mengalami perubahan bentuk menjadi layu perlakuan 3 bentuk agak mencair dan perlakuan ke 4 bentuk agak kering  .
Hari ke enam samapai hari ke sepuluh tanaman pada perlakuan  1 masih hijau segar, sedangkan tanaman pada perlakuan 2 mengalami perubahan bentuk menjadi layu perlakuan 3 bentuk agak mencair dan perlakuan ke 4 bentuk mengering  .









BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian paska panen di proleh kesimpulah bahwa sawi dan buncis yang lebih awet atau tahan lama yanitu pada perlakuan penyimpanan di dalam frise dan di bungkus dengan PLASTIK/FREEZER. Jadi saya dapat menyipulkan bahwa jika hasil panen terutama sayuran jika ingin hasil panen lebih tahan lama bis amenggunakan strategi penyimpana dengan menggunakan PLASTIK dan di simpan di FREEZER.
4.2 Saran
4.2.1  Saran untuk  praktikum
Saran dari saya untuk praktikum Dasar Budidaya Pertanian pada saat  praktikum paska panen sebaiknya dimulai dari saat panen supaya para praktikan mengerti alur prosesnya lebih lanjut.

4.2.2 Saran untuk asisten
Tetap semangat dan perbanyaklah senyum karna senyum sebagian dari iman.














Dapus

Ali, sakaria.2010 panen yang baik dan benar.IPB.Bogor

Modul dasr budidaya pertanian.2013. Universitas Brawijaya. Malang

Purwadana,1994.Penanganan Pasca Panen. Grasindo. Jakarta

Rahmat,1993.Panen dan Pasca Panen Serta Cara Khusus Keberhasilan.Setyabook
 Bandung

Rumiati,1990.Kiat-kiat Panen Hortikultura. Cerahya. Yogyakarta

Ruminten b.2001 panen dan paska panen. IPB. Bogor

Setyono,2001.Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Maju Jaya. Bogor

Soemardi,1986.Panen dan Usaha Tani.Kanisius. Yogyakarta

Sudirman 2000 buah kalimaterik dan non kalimaterik.kanisius.Yokyakarta





0 comments:

Post a Comment