Pertanian Adalah penompang hidup bagi umat manusia persiapan lahan | Pertanian

Pages

Monday 9 December 2013

persiapan lahan

MAKALAH
TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN
“Persiapan Lahan Padi”


logo fpub-hitam_emas.jpg

Disusun oleh:
Kelompok 1
M. Jamaludin             125040100111101
Lina Triyani                          125040100111105
M. Rizki Rafiqo                125040100111113
Ike Clara D.A.                       125040100111116

Kelas D

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur hanya kehadirat Allah SWT semesta alam atas segala nikmat-Nya yang tiada terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Teknologi Produksi Tanaman dengan judul Persiapan Lahan Padi.
Dalam penyusunan makalah ini tim penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1.      Orang tua yang telah membantu moral dan biaya.
2.      Asisten praktikum Teknologi Produksi Tanaman yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
3.      Serta pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memperluas wawasan bagi penulis khususnya dan segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.








Malang, 10 Oktober 2013
                                                                                                           

                                                                                                Penulis





DAFTAR ISI



DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar.................................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kondisi Lahan yang Ideal.................................................................................
3.2 Pengolahan Lahan.............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................
4.2 Saran .................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Padi merupakan tanaman yang paling penting di negeri kita Indonesia ini. Betapa tidak karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi dari beras yang tentunya dihasilkan oleh tanaman padi. Selain di Indonesia padi juga menjadi makanan pokok negara-negara di benua Asia lainnya seperti China, India, Thailand, Vietnam dan lain-lain.
Cara menanam padi yang baik akan menentukan keberhasilan dalam budidaya padi. Sekalipun cara menanam padi sawah dianggap budidaya mudah akan tetapi kegagalan panen masih sering terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia, apalagi ketika budidaya tanaman padi terserang hama tikus, sudah bisa dipastikan hasil panen menurun sangat signifikan. Sekalipun mudah, jika kita menguasai cara menanam padi yang baik niscaya akan meningkatkan produktivitas pertanaman.
Dalam budidaya padi, perlu diperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan, diantaranya syarat tumbuh, pH tanah, bibit tanaman, serta cara mengendalikan hama penyakit tanaman padi. Pemahaman mengenai hal-hal tersebut membantu para petani dalam melakukan proses budidaya padi sawah.
Tanah sawah adalah tanah yang di gunakan untuk budidaya padi. Baik terus menerus ataupun diselingi dengan tanaman palawija. Segala jenis tanah dapat dijadikan sebagai areal persawahan asalkan kondisi air mencukupi. Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diairi kemudian disawahkan, atau dari tanah rawa – rawa yang dikeringkan dengan membuat saluran saluran drainase.
1.2  Rumusan Masalah
Bagaimana persiapan lahan pada budidaya komoditas padi?
1.3  Tujuan
Untuk memahami dan mengerti mengenai persiapaan lahan komoditas padi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  1. Tanaman Padi
tanaman padi adalah sejenis tumbuhan yang sangat mudah di temukan, apalagi kita yang tinggal di daerah pedesaan. Hamparan persawahan dipenuhi dengan padi. Sebagian besar menjadikan padi sumber bahan makanan pokok. Padi merupakan tanaman yang termasuk genus Orzya L. yang meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis dan daerah subtropics seprti asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi yang ada sekarang merupakan persilangan antara Oriza officianalis dan Oryza sativa F . Spontone (Ina,2007)
  1. Lahan
Lahan adalah bagian dari bentang alam yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, tropografi, tanah, hidrologi dan bahkan keadaan vegetasi alami (FAO 1976 dalam Niin 2010). Vink dalam Gandassamita (2001) mengemukakan bahwasannya lahan adalah suatu konsep yang dinamis. Lahan bukan hanya tempat bagi ekosistem tetapi lahan bagian dari ekosistem- ekosistem tersebut.
  1. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas tanah dengan memecah partikel menjadi lebih kecil sehingga memudahkakan akar tanaman mendapatkan makanan. Pengolahan tanah di bagi menjadi tiga tahapan. Pertama adlah pengolahan tanah primer, disebut juga bajak, pengolah tanah ini berguna untuk memotong, memecah, dan membalik tanah. Kedua adlah pengolahan tanah sekunder, dilakukan setelah pembajakan, menjadikan tanah gembur dan rata, tata air di perbaiki, tanaman pengganggu di hancurkan dan di campur dengan lapisan tanah atas, dan diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah. (daywin 1991) 
  1. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan (land use) adalah setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual (vink, 1975). Menurut barlowe (1986) factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan adlah factor fisik dan biologis, factor pertimbangan ekonomi dan factor institus i(kelembagaan).


BAB III
PEMBAHASAN

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa  dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
3.1 Kondisi Lahan yang Ideal
Dalam hal persiapan lahan tanaman padi, pertama-tama diperlukan kondisi lahan yang ideal yaitu:
·         Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air / drainase yang baik.
·         Memiliki cukup bahan organik. 
·         pH netral sampai agak asam (5,5 – 7). 
·         Kemiringan tanah tidak lebih dari 8%.
·         Ketinggian 0 – 700 meter dpl.\
·         Jenis tanah liat berlempung, tanah lempung atau tanah lempung berpasir.
·         Areal yang memiliki persediaan air (sumber air) yang cukup 
·         Sinar Matahari penuh (tidak ternaungi pohon atau bangunan yang tinggi) 
·         Lakukan pengolahan lahan dengan baik, agar tanah menjadi gembur dan tanaman bisa tumbuh dengan baik.
3.2 Pengolahan Lahan
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman. Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan–kegiatan sebagai berikut:
a.    Pembersihan
Pematang sawah dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat agak tinggi. Fungsi utama Pematangdisaat awal untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan. Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah.
Jerami tersebut dapat diangkut ke tempat lain untuk pakan ternak, kompos, atau bahan bakar. Pembersihan sisa–sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan dan cangkul.
b.   Pencangkulan
Setelah dilakukan perbaikan Pematangdan saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.
c. Pembajakan
Pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan menggunakan mesin traktor. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini diharapkan gumpalan–gumpalan tanah terpecah menjadi kecil–kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata. Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan–bedengan. Antara bedengan satu dengan bedenglainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi galengan yang berguna untuk memperlancar air irigasi.
Secara Umum Pengolahan tanah meliputi 3 fase:
1.      Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.
2.      Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.
3.      Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.
·   Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air dari total kebutuhan air selama pertumbuhan tanaman
·   Pengolahan tanah dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik.
·   Pengolahan tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit

Ciri-ciri tanah yang telah selesai olah dan siap untuk ditanami:
1.      Tanah terolah sampai berlumpur
2.      Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah
3.      Permukaan tanah rata
4.      Pupuk tercampur rata
5.      Bersih dari sisa gulma dan tanaman























BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
·         Pengolahan tanah merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap hasil padi selain faktor-faktor lainnya seperti pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit dll
·         Pengolahan tanah dapat dilakukan secara kering atau basah. Tetapi yang biasanya dilakukan pada umumnya adalah secara basah
·         Cara pengolahan tanah dapat menggunakan tenaga manusia, hewan atau alat-alat mesin pertanian.
4.2  Saran
Dalam budidaya tanaman padi, persiapan lahan yang baik sangat menentukan optimalisasi hasil produksi yang dapat dicapai, jadi sebelum memulai budidaya padi pastikan terlebih dulu lahan yang akan digunakan memenuhi syarat tumbuh padi dan lahan yang ideal.

















DAFTAR PUSTAKA

diakses pada 8 oktober 2013
8 oktober 2013

&id=57&Itemid=94 diakses pada 8 oktober 2013

0 comments:

Post a Comment