Pertanian Adalah penompang hidup bagi umat manusia manajemen produksi | Pertanian

Pages

Sunday 13 April 2014

manajemen produksi

2.1. Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Dengan demikian pedagang besar, pengecer dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan di dalam produksi.                                                                     Sedangkan  produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
4.2.  Sifat Proses Produksi
Penggolongan proses produksi menurut sifat ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
a.  Proses ekstraktif                                                        Suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ekstraktif ini terdapat dalam industri proses produksi dasar. Karena itu, pertanian dan perikanan juga disebut insdustri ekstraktif.
b.  Proses analitik                                                           Suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Termasuk dalam kategori ini adalah penyulingan minyak.


c.  Proses fabrikasi
Proses fabrikasi atau sering disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Pengubahan bentuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam mesin. Contohnya adalah proses pembuatan pakaian, sepatu, mebel dan sebagainya.
d.  Proses sintetik
Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.
4.3.  Jangka Waktu Produksi                                      Beberapa macam proses produksi dapat ditentukan menurut periode waktu dalam mana fasilitas produksi digunakan. Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
a.  Proses terus-menerus (continous process)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah. Misalnya penggergajian kayu mengubah balok menjadi papan, karet menjadi ban atau dalam proses perakitan mobil. Walaupun terjadi perubahan bentuk tapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar.
b.  Proses terputus-putus (intermittent process)
Proses produksi ini seringkali terhenti guna mengubah alat-alat, pengaturan kembali alat-alat dan  penyesuaian yang terus-menerus dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan. Contohnya alat-alat untuk pengecoran logam.
4.4.  Kegiatan Produksi                                                                      Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan  menentukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produksinya dan kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah:
Ø  Perencanaan produksi
Ø  Organisasi produksi
Ø  Pengendalian produksi
Ø  Pemeliharaan peralatan
Ø  Pengawasan dan pemeriksaan kualitas
Seberapa jauh manajer produksi dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul sangat menentukan biaya setiap unit produk yang dihasilkan. Selanjutnya masalah-masalah di atas akan dibahas berikut ini.
a.  Perencanaan produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan/atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Karena itu, agar fungsi produksi dapat berperan dengan baik, perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi:
-  Jenis barang yang akan dibuat
-  Jumlah barang yang akan dibuat
-  Cara pembuatan
b.  Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada Bagian Produksi. Dalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan produk.
c.  Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi (production  control) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengatur pekerja, mesin, peralatan dan material agar dapat memberikan hasil dengan gangguan minimum, ongkos terendah dan waktu tercepat.
d.  Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Kata “cukup” tidak berarti bahwa persediaan bahan harus dalam jumlah besar. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko, seperti :
-  Resiko hilang dan rusak
- Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
-  Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar 
Untuk mencapai persediaan yang optimal maka perusahaan harus melakukan pemesanan-pemesanan yang seekonomis mungkin. Jumlah pemesanan yang ekonomis ini menjadi  indikator jumlah persedian yang tepat. Jumlah pemesanan paling ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: -  Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
-  Biaya pemesanan
-  Biaya penyimpanan bahan baku
-  Harga bahan baku
e.  Pemeliharaan Peralatan
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:
- Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
- Kerugian karena terhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
- Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan menurunya pendapatan
- Perusahaan terpaksa harus membayar klaim karena penyerahan yang tidak tepat
- Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji Pada prinsipnya, dalam masalah pemeliharaan ini tindakan preventif adalah lebih baik daripada memperbaiki. Program pemeliharaan peralatan antara lain meliputi:
- Penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritasnya dan tenaganya
-  Mengatur jadwal waktu dan beban  pekerjaan sesuai dengan skala prioritas
-  Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan di setiap peralatan untuk mengawasi pemeliharan suku cadang yang pernah diganti
-  Mengatur program latihan dengan metode-metode yang mungkin dilakukan dengan maksud meningkatkan keterampilan kerja pekerja
-  Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiki dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kerugian yang akan diderita karena sebagian atau seluruh kegiatan terhenti, selama perbaikan berlangsung.
f.  Pengawasan Kualitas
Yang dimaksud dengan kualitas disini terletak pada faktor standar yang ditetapkan misalnya komposisi kimiawi bahan baku, kekerasan, kekuatan, kerataan permukaan, ketepatan ukuran dan beberapa faktor lain yang bersifat subyektif. Suatu barang dikatakan baik tidak harus persis dengan standar tapi setidaknya mendekati karena adanya faktor toleransi.
4.5.  Penentuan Lokasi Pabrik
Perencanaan lokasi perusahaan/pabrik perlu dilakukan sebaik-baiknya karena kesalahan dalam penentuannya akan berdampak kepada tidak efektif dan efisiennya operasi/produksi. Faktor-faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Bagi suatu perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan pasar tetapi mungkin bagi perusahaan lain yang terpenting adalah faktor kedekatan dengan bahan baku. Jadi, alasan utama terjadinya perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan. Namun, pada umumnya faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi perusahaan/pabrik adalah :
1.  Lingkungan masyarakat                                             Kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi positif maupun negatif didirikannya suatu pabrik merupakan syarat yang penting jika tidak ingin mengalami kerugian di kemudian hari. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan juga memungkinkan para pekerja bekerja dengan lebih baik.
2.  Letak pasar                                                     Biaya distribusi produk ke konsumen sangat penting dalam mempertimbangkan faktor letak pabrik. Namun, dalam banyak kasus, lokasi suatu pabrik dapat juga lebih menentukan daerah pasarnya disbanding daerah pasar menentukan lokasi pabrik.
3.  Letak sumber tenaga kerja                              Perlu diperhatikan bahwa masyarakat  dari suatu daerah tertentu dapat menjadi tenaga kerja yang lebih baik dibanding daerah lain, seperti tercermin dari tingkat absensi, semangat kerja, tingkat upah yang berlaku serta persaingan antara perusahaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi.
4.  Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier   Lebih dengan dengan bahan mentah dan para supplier memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan penyuplaian yang lebih baik dan menghemat biaya pengadaan bahan.
5.  Tersedianya fasilitas transportasi                    Tersedianya fasilitas transportasi baik lewat darat, udara dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan ke tangan konsumen.
Kerangka pemikiran

     Dalam prakteknya, proses produksi yang dilaksanakan akan memperhatikan perubahan atau variasi pada spesifikasi atau standar. Untuk itu perlu di adakan suatu penggantian mesin agar perubahan atau varisi biaya yang di keluarkan oleh perusahaan atas pengganti mesin dalam perusahaan. Selain itu, diperlukan juga teknik dan alat yang tepat untuk membentuk pelaksanaan pengganti mesin agar dapat berjalan dengan efektif.

0 comments:

Post a Comment