TUGAS
KULIA
DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
“Komonitas
Budidaya Tanaman Kacang Tanah”
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1.
Komoditas budidaya tanaman kacang tanah
2.
Fase pertumbuhan kacang tanah sampai dengan fase panen
Tanaman kacang tanah termasuk
pada tanaman budidaya dengan fase pertumbuhan
vegetatif, dimana kacang tanah terjadi pada perkembangan akar, daun dan batang baru. Fase ini berhubungan
dengan 3 proses penting :
1.
pembelahan
sel,
2.
pemanjangan sel, dan
3.
tahap
awal dari diferensiasi sel
fase pertumbuhan kacang tanah
ð pembelahan biji
ð Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan
perkembangan kuncup- kuncup bunga, buah dan biji atau pada pembesaran dan
pendewasaan strutur penyimpanan makanan,
akar-akar dan batang .
ð Penandaan fase reproduktif didasarkan atas adanya bunga, buah
dan biji. Menurut Boote (1982),
ð fase reproduktif kacang tanah menjadi delapan
stadia, yaitu mulai berbunga (R1) pada
27-37 hari setelah tanam (HST),
ð pembentukan ginofor (R2) pada 32-36 HST,
pembentukan polong (R3) pada 40-45 HST,
ð fase pembentukan polong penuh/maksimum (R4) pada 44-52 HST,
ð pembentukan biji (R5) pada 52-57 HST, biji
penuh (R6) pada 60-68 HST,
ð biji mulai masak (R7) pada 68-75 HST, dan
masak panen (R8) pada 80-100 HST.
(Gardner dkk., 1991)
3.
cara budidaya tanaman kacang
tanah
cara budiday tanaman kacang tanah dari persiapan sampai panen ada 9 cara
yaitu sebagai berikut:
1.
Pola Tanam
2.
Varietas
3.
Penyiapan Lahan
4.
Penanaman
5.
Pemupukan
6.
Penyiangan dan pembumbunan
7.
Pengendalian Hama dan Penyakit
8.
Pengairan
9.
panen dan Pasca Panen
(Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bawa Barat. 2013 )
4. jenis OPT dan gejala/tanda siklus hidup penyakit pada
tanaman budidaya tanaman kacang tanah
ð Kutu daun ,
gejalahnya abnormalitas pada bagian tanaman yang terserang. Pucuk tanaman
kacang-kacangan menjadi salah bentuk,menggulung atau mengering.
ð Ulat tanah, gejalahnya
pangkal batang tanamanan terpotong pada batas permukaan tanah ataupun pucuk
tanaman yang bru munculterkulai.
ð Kutu kembul , gejalanya
menghasilkan semacam membun madu yang dapat menjadi medium pertumbuhan embun
jelaga, kutu kebul juga bisa berperan sebagai vektor penyakit virus.
ð Sikada atau wereng empoasca, gejalanya
menimbulkan bercak-bervak hijau kekuning-kuningan dn kaku pada daun.
ð Trips, gejalanya
berwarna putih keperaan pada permukaan bawa daun.
ð Tungau , gejala serangan mula-mula pada daun terdapat
bercak-bercak kecil,dan ahirnya daun kering.
ð Ulat penggulung daun, gejalahnya
mula-mula daun menggulung, kemudian daging daunnya dimakan (dirusak).
ð Ulat grayang , gejalahnya ditandai
dengan rusaknya daun hingga tinggal tulang-tulang daunnya saja, dilihat dari
jauh yang terserang tanpak keputih-putihan,pada permukaandaun bagian bawah
biasanya ditemukan ulat stadium mudah.
ð Ulat jengkal, gejalanya
meninggalkan bekas gigitan pada tanaman yang berumur tua.
ð Ulat heliothis,
(Balai Penelitian Tanaman
Kacang-kacangan dan Uibi-ubian. 2013)
5. strategi pengendalian OPT yang terdapat pada tanaman
budidaya tanaman kacang tanah
Cara
pengendalian dari bakteri dan cendawan yang menyebabkan bercak dan karat pada
tanaman kacang tanah dengan caran Pengendalian
yang dapat diterapkan antara lain adalah penanaman varietas tahan, penggunaan
antagonis cendawan atau bakteri yang dapat bertindak sebagai agens pengendali P. arachidis, dan aplikasi
fungisida nabati. Selain itu, untuk menganisipasi terdapatnya gulma yang yang
menjadi inang lain perlu dilakukan tindakan sanitasi lingkungan.
(Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan
dan Uibi-ubian. 2013)
DAFTAR PUSTAKA
Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan
Uibi-ubian.2013
http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/info-teknologi/1268-penyakit-karat-pada-kacang-tanah-dan-cara-pengendaliannya.html di akses
tanggal 18 mei 2013
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bawa Barat.2013
Gardner
dkk., 1991.Pertumbuhan
Kacang Tanah.Universitas Sumatera Utara.Sumatra
utara
0 comments:
Post a Comment